4/13/2017

UN di Kota Bandung Memerlukan Perhatian Lebih

BANDUNG, - Ujian Nasional sebagai salah satu tahap penentuan Kelulusan Jenjang Pendidikan Non Perguruan Tinggi di Jenjang SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) untuk Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, merupakan suatu Proses yang sangat memerlukan Perhatian Lebih baik dari segi Pelaksanaan Teknis maupun Manajerialnya.

Sehubungan dengan hal Tersebut pada  Kegiatan  Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana untuk memaparkan Proses Ujian Nasional, Kamis (13/04).

Mengawali Paparannya Elih mengatakan Proses UN tahun ini ada 2 macam yaitu dengan Komputer dan Kertas Pensil dimana secara koreksi saja yang berbeda.

"Yang paling dekat akan dilaksanakan adalah  pada tanggal 15-16 April dan 22-23 April untuk Ujian Kesetaraan Paket A Paket B dan Paket C, "tuturnya.

Elih memaparkan Untuk dikota Bandung Ujian yang Menggunakan Komputer (UNBK) adalah pada Paket C sebanyak 2080 dan Paket B 851 orang, sedangkan yang menggunakan Kertas dan Pensil (UNKP)  Paket A 290 orang, Paket B 619 Orang dan Paket C 1492 Orang.

"Karena dalam UU No 23 Tahun 2014, Pendidikan Non Formal menjadi Kewenangan Kabupaten Kota dan Program Paket C (Setara SMA) merupakan bagian Pendidikan Non Formal jadi masih Dikelola Pemerintah Kota, " Tegas Elih.

Untuk Waktu Pelaksanaa  yang jatuh pada hari sabti dan Minggu Elih mengatakan hal tersebut dikarenakan lokasi pelaksanaan UN adalah pada Sekolah sekolah.

" Karena Tempatnya di Ruangan kelas SMA – SMK jadi kita melaksanakan UN di Hari libur sehingga ruangannya dan Komputernya  bisa digunakan, "Ujar Elih.

Elih menambahkan Untuk Paket A (Setara Sekolah  Dasar) memang tidak ada UNDK (Ujian Nasional Dengan Komputer) karena dikhawatirkan akan menghambat proses pengerjaan UN.

" Untuk Paket A hanya dengan UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil) karena bila peserta belum mahir menggunakan Komputer takutnya menghambat, "paparnya.

Selain UN Elih juga memaparkan bahwa Minggu depan Untuk tingkat SMP akan mengadakan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) yang Teknis Pelaksanaan memang dilaksanakan Setelah UN.

" USBN ini secara teknis dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kota dan Teknis Operasional juga dilimpahkan juga pada Sekolah-Sekolah, "jelas Elih.

Untuk Soal soal nya Elih mengatakan 25 persen  adalah hasil penyusunan Kementrian Pendidikan dan 75 persen adalah Hasil Penyusunan kita.

" Soal tersebut akan diramu di kita dan akan dibuat Variasi sebanyak 15 macam dalam 52 Paket dan akan berbeda pada setiap sub rayon sehingga terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan, "jelas Elih.

Untuk masalah kebocoran Elih menerangkan bahwa nanti akan menjadi tanggung jawab Sub Rayon yang menerima Soal.

" Dengan variasi seperti ini apabila ada yang bocor maka hanya pada sub rayon itu saja dan tidak bisa mempengaruhi sub rayon lain, "tegasnya.

Mengingatkan Masyarakat Elih mengatakan bahwa UN untuk saat ini adalah bukan syarat Kelulusan utama tetapi syarat pelengkap  bagi kelulusan siswa.

" Sekarang untuk Kelulusan adalah Kewenangan Sekolah atau PKBM dan PKBM yang terigistrasi Di Kota Bandung Baru 3 jadi masih harus melalui Disdik, "ujar Elih.

Untuk peserta UN Paket Kota Bandung Cenderung selalu bertambah karena banyak peserta ujian dari daerah  lain yang ikut Ujian seperti Kota Kabupaten di sekeliling Kota Bandung.

" Biasanya yang dari perbatasan yang usianya sudah tua dan malu melanjutkan sekolah atau yang dulunya tidak lulus dari daerah lain ikut Ujian disini, " paparnya.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :