BANDUNG - Di tengah situasi bencana besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyerukan gerakan solidaritas massal untuk membantu ribuan warga terdampak.
Seruan itu ia sampaikan dalam acara doa bersama akhir tahun, menjadikan momentum tersebut bukan hanya ajang refleksi, tetapi juga panggilan kemanusiaan.
"Saudara-saudara kita di Sumatera tengah menghadapi ujian berat. Kita wajib hadir. Kita wajib menolong," ujar Farhan dengan suara tegas di Masjid Al-Ukhuwah, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu, 10 Desember 2025.
Farhan mengungkapkan, hingga Sabtu lalu, kolaborasi Pemkot Bandung, BJB, relawan, dan warga berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp2 miliar.
Bantuan berupa makanan, pakaian, dan barang logistik kini ditampung di Gedung PKK dan mulai dikirimkan oleh PT Pos.
Pemkot Bandung juga sedang mempersiapkan pengiriman relawan melalui dukungan TNI Angkatan Udara.
"Insyaallah kita segera kirim relawan sosial ke lokasi bencana. Ini komitmen Bandung," ujarnya.
Farhan menyampaikan bahwa musim hujan dengan intensitas tinggi tahun ini merupakan siklus alam 20 tahunan yang menciptakan risiko bencana lebih besar.
Karena itu, Pemkot Bandung sedang memperkuat tiga pilar:
1. Mitigasi risiko — Membangun kesadaran masyarakat agar tidak menutup aliran air dan memahami dasar-dasar keselamatan lingkungan.
2. Kesiapsiagaan — BPBD tengah menyiapkan perlengkapan dan sistem komando darurat untuk menghadapi situasi terburuk.
3. Pemulihan cepat (recovery) — Masyarakat didorong untuk mampu pulih sesegera mungkin setelah bencana terjadi.
Dalam sambutannya, Farhan secara terbuka meminta warga Bandung untuk memperbanyak bantuan melalui Baznas Kota Bandung, baik berupa uang maupun barang.
Ia bahkan menyebutkan nomor rekening yang dapat digunakan warga untuk menyalurkan donasi.
"Transfer bisa melalui BSI 6446666606 dan BJB 0000020211111 Mari kita kirimkan yang terbaik. Ini bukan soal materi, ini soal keikhlasan," ujarnya.
Farhan menuturkan, Pemprov Jabar melalui Gubernur telah menetapkan status tanggap darurat prioritas.
Pemkot Bandung siap memperkuat langkah tersebut dengan mengirimkan bantuan yang lebih terstruktur dan cepat.
"Bencana di Sumatera adalah panggilan bagi kita semua. Kita satu bangsa. Kita satu nasib. Bandung harus berada di garis depan solidaritas," ucapnya.
Seruan itu ia sampaikan dalam acara doa bersama akhir tahun, menjadikan momentum tersebut bukan hanya ajang refleksi, tetapi juga panggilan kemanusiaan.
"Saudara-saudara kita di Sumatera tengah menghadapi ujian berat. Kita wajib hadir. Kita wajib menolong," ujar Farhan dengan suara tegas di Masjid Al-Ukhuwah, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Rabu, 10 Desember 2025.
Farhan mengungkapkan, hingga Sabtu lalu, kolaborasi Pemkot Bandung, BJB, relawan, dan warga berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp2 miliar.
Bantuan berupa makanan, pakaian, dan barang logistik kini ditampung di Gedung PKK dan mulai dikirimkan oleh PT Pos.
Pemkot Bandung juga sedang mempersiapkan pengiriman relawan melalui dukungan TNI Angkatan Udara.
"Insyaallah kita segera kirim relawan sosial ke lokasi bencana. Ini komitmen Bandung," ujarnya.
Farhan menyampaikan bahwa musim hujan dengan intensitas tinggi tahun ini merupakan siklus alam 20 tahunan yang menciptakan risiko bencana lebih besar.
Karena itu, Pemkot Bandung sedang memperkuat tiga pilar:
1. Mitigasi risiko — Membangun kesadaran masyarakat agar tidak menutup aliran air dan memahami dasar-dasar keselamatan lingkungan.
2. Kesiapsiagaan — BPBD tengah menyiapkan perlengkapan dan sistem komando darurat untuk menghadapi situasi terburuk.
3. Pemulihan cepat (recovery) — Masyarakat didorong untuk mampu pulih sesegera mungkin setelah bencana terjadi.
Dalam sambutannya, Farhan secara terbuka meminta warga Bandung untuk memperbanyak bantuan melalui Baznas Kota Bandung, baik berupa uang maupun barang.
Ia bahkan menyebutkan nomor rekening yang dapat digunakan warga untuk menyalurkan donasi.
"Transfer bisa melalui BSI 6446666606 dan BJB 0000020211111 Mari kita kirimkan yang terbaik. Ini bukan soal materi, ini soal keikhlasan," ujarnya.
Farhan menuturkan, Pemprov Jabar melalui Gubernur telah menetapkan status tanggap darurat prioritas.
Pemkot Bandung siap memperkuat langkah tersebut dengan mengirimkan bantuan yang lebih terstruktur dan cepat.
"Bencana di Sumatera adalah panggilan bagi kita semua. Kita satu bangsa. Kita satu nasib. Bandung harus berada di garis depan solidaritas," ucapnya.