8/10/2022

Robek Bendera di DENIS, Bakar Semangat Warga Kota Bandung

BANDUNG - Warga Bandung tahukah di mana Gedung DENIS? Berawal dari gedung ini, semangat warga Kota Bandung kembali bergejolak. 

DENIS merupakan singkatan dari NV. De Eerste Nederlandsch-Indische Spaarkas (PT. Bank Tabungan Hindia Belanda Pertama). Pada zamannya, DENIS merupakan bank tabungan, asuransi, dan hipotek di Hindia Belanda. 

Letaknya di Bragaweg 14 di Braga, Sumur Bandung. Tepatnya di sudut persimpangan Jalan Braga-Naripan-ABC, gedung ini dibangun pada tahun 1935 dan sampai kini masih berdiri dalam bentuk yang asli.

Gedung DENIS merupakan salah satu karya besar arsitek Albert Frederik Aalbers. Kini, gedung DENIS telah ditempati Bank BJB yang berdiri pada 20 Mei 1961.

Tak ada yang menyangka, gedung bank ini akan menjadi sejarah besar bagi warga Bandung. Sekitar September-Oktober 1945 terjadi perobekan bendera Belanda di Gedung DENIS. Insiden tersebut membakar semangat para pejuang Bandung.

Penulis Her Suganda menggambarkan secara dramatis penyobekan Bendera Belanda di menara Gedung DENIS dalam buku "Wisata Parijs van Java". Dikisahkan, bendera Belanda berkibar hingga Oktober membuat marah warga Indonesia.

Hal ini memicu Moh. Endang Karmas dan Mulyono melakukan aksi memanjat tiang bendera di menara gedung itu. Serdadu-serdadu Belanda yang menempati Savoy Homann membidikkan senjata.

Mereka menembaki dua pemuda tersebut. Kedua orang pemberani yang nekat itu hampir saja menjadi korban.

Namun, dengan gagah berani Endang Karmas, yang berada di bagian atas segera mencabut bayonet yang terselip di pinggangnya. 

Dia merobek warna biru pada bendera itu, sehingga yang tersisa hanya warna merah dan putih dengan sedikit sisa warna biru.

Gedung ini pun akhirnya menjadi salah satu saksi sejarah Bandung Lautan Api. Meski telah puluhan tahun berlalu, semangatnya untuk mempertahankan hak dan kebenaran masih bisa menjadi cerminan untuk kita ikuti sampai saat ini.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :