4/29/2022

Tedy Rusmawan: Untuk Keselamatan, Flyover Kopo Belum Bisa Digunakan

BANDUNG - Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., dan Ketua Komisi C DPRD Yudi Cahyadi, S.P., meninjau kesiapan proyek jalan layang Kopo, Bandung, Kamis (28/4/2022).

Peninjauan proyek jalan layang Kopo ini didampingi oleh sejumlah kepala bidang Dinas Perhubungan Kota Bandung. Pengecekan dilakukan Tedy karena mendengar adanya kabar penyiapan proyek fly over  yang hampir rampung ini untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran 2022 ini.

"Rupanya secara fisik belum siap, ya. Masih ada beberapa pekerjaan penting yang berkaitan dengan keselamatan pengendara yang belum selesai dipasang. Yang saya dengar kemarin sudah siap buat mudik 2022 ini," kata Tedy, saat mengunjungi proyek jalan layang Kopo itu.

Dari pantauan langsung di lapangan, permukaan jalan layang memang telah disapu aspal dan marka jalan. Namun, siar muai (expansion joint) penyambung antara badan jalan layang beberapa belum terpasang.

Selain itu, rambu-rambu, tiang dan lampu-lampu penerangan belum terpasang. Di bagian bawah jalan layang, kondisinya juga masih belum rapi. Proses rehabilitasi jalan pengganti permukaan jalan lama masih menyisakan banyak titik.

Pembuatan median jalan pun masih dilakukan. Saat pengecekan, proses pengerjaan diyakini tengah ditunda menjelang arus mudik. Hanya segelintir pekerja terlihat bekerja di sejumlah area badan jalan layang.

"Yang perlu diperhatikan juga soal keamanan dan fungsi di sekitarnya. Ada paket pengerjaan trotoar dan gorong-gorong di selatan jalan layang yang belum selesai, tetapi terkesan berantakan. Saya mohon kepada pelaksana proyek agar mementingkan keselamatan warga Bandung di sekitar proyek," tutur Tedy.

Dengan tidak difungsikannya jalan layang Kopo untuk arus mudik-balik Lebaran 2022, Tedy meminta adanya perangkat keselamatan lalu lintas di sekitar proyek. Jalan Soekarno-Hatta yang melintasi proyek ini merupakan jalur utama para pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor.

"Saya berharap para pemudik dan warga yang menggunakan jalur ini bisa tetap nyaman meski proyek belum rampung. Rambu dan penerangan harus terpasang baik supaya pengguna jalan diarahkan tertib, dan yang penting penyeberang jalan harus diutamakan terhindar dari ancaman bahaya," ujar Tedy.

***

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :