BANDUNG, - Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna memberi garansi dukungan akselerasi reaktivasi Rumah Sakit Sukapura Jalan Kawaluyaan, Kiaracondong. Hal ini sebagai upaya menambah fasilitas kesehatan di Kota Bandung.
Ema yang sekaligus merupakan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung menyatakan, saat ini sudah mulai muncul informasi terkait kekhawatiran datangnya gelombang ketiga pandemi. Oleh karenanya, Kota Kota Bandung harus terus waspada.
"Kita mendukung pemilik otoritas di lahan yang ingin kembali mengoperasikan rumah sakit. Ini dalam rangka mengantisipasi potensi 'third wave' (gelombang ketiga) dan lain sebagainya," ucap Ema usai meninjau eks Rumah Sakit SUkapura, Selasa, 12 Oktober 2021.
Kendati belum ada kepastian perihal potensi munculnya gelombang ketiga pandemi Covid-19, namun Ema tidak ingin lengah.
Menurutnya kejadian saat gelombang kedua lalu harus menjadi cerminan untuk meningkatkan kesiapan dan antisipasi.
"Kita tidak ingin kejadian pada Juni dan Juli kembali terjadi. Sehingga apapun kita sudah siap," tegasnya.
Bangunan eks Rumah Sakit Sukapura ini sudah lama tidak terpakai. Bangunan tersebut Sempat digunakan Akademi Keperawatan Kebon Jati.
Saat ini kondisi fisik bangunan cukup memprihatinkan. Namun kini dalam proses renovasi total.
Ema mengungkapan, eks Rumah Sakit Sukapura ini akan kembali diaktifkan sebagai rumah sakit tipe C. Mengingat otoritas tipe C masih berada di level pemerintahan kota. Sehingga Pemkot Bandung siap memberikan dukungan penuh percepatan aktivasi.
"Mereka berjanji dalam tiga bulan ini rumah sakit sudah siap. Walaupun yang 29 rumah sakit lainnya itu juga terus kita pantau," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Ema juga berkesempatan menyalurkan bantuan 1.000 paket sembako bagi masyarakat Kiaracondong. Bantuan ini merupakan kolaborasi bersama dengan Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) yang sejak awal pandemi rajin membuat bergam aksi penanganan.
Selain sembako, disalurkan juga bantuan 740 botol multivitamin dan 2.000 masker.
MTP juga turut mengawal ketat reaktivasi eks Rumah Sakit Sukapura. Bahkan mempersilahkan Pemkot Bandung untuk menggunakannya sebagai tempat isolasi atau perawatan pasien Covid-19 apabila diperlukan.
"Kita dari Masyarakat Tionghoa Peduli mendukung. Ini menjadi misi kita mengatasi pandemi. Kita dari awal selalu mengawal," kata perwakilan MTP," Herman Wijaya.
"Kalau rumah sakit ini dibuka, silahkan untuk menambah fasilitas untuk warga masyarakat sekitar," imbuhnya.
Herman menuturkan, untuk renovasi fisik dan penambahan fasilitas perlengkapan rumah sakit akan digeber dalam tiga bulan. Harapannya, awal 2022 nanti sudah bisa beroperasi.
"Tiga bulan selesai renovasinya. Mudah-mudahan didukung perizinan, sekarang bisa berjalan dengan cepat. Mudah-mudahan akhir tahun menemukan titik terang dan bisa selesai," katanya.