10/05/2021

Pekan Depan, Dinkes Lakukan Tes Antigen Siswa dan PTK

BANDUNG, - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara mengungkapkan, pekan depan akan melakukan uji swab dan rapid test antigen secara acak kepada peserta didik dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Jadi ini adalah program Kemenkes, di Jawa Barat ada dua daerah percontohan Kota Bogor dan Kota Bandung. Aturannya yang harus diperiksa 10 persen dari Sekolah yang sudah melaksanakan PTM," katanya pada Program Bandung Menjawab di Auditorium Rosada, Balai Kota Bandung, Selasa 5 Oktober 2021.

Dari 10 persen tersebut, harus menggambarkan situasi kota atau dari perwakilan semua wilayah yang dipilih Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Setiap Sekolah diambil 30 sasaran terdiri dari siswa dan PTK.

"Kami baru mendapatkan datanya dari Disdik, karena yang memilih sekolahnya Disdik secara random. Kami akan berkoordinasi untuk jadwalnya. Semoga minggu depan bisa dimulai," kata Ahyani.

"Tim Rapid-nya dari Dinkes dan Puskesmas setempat. Kami sudah siapkan alat rapid antigennya, tinggal tunggu jadwal dan pemberitahuan ke sekolah dan sosialisasi ke orang tua siswa," lanjutnya.

Menurutnya, akan ada perlakuan yang berbeda jika ditemukan hasil positif saat tes acak tersebut. Jika di bawah satu persen yang positif, cukup anak yang positif yang ditangani dan dikarantina. Kemudian dilacak keluarga terdekatnya.

"Kalau 1-5 persen, maka pelacakan akan dilakukan tidak ke si anak saja, tapi rombongan belajar anak tersebut bersama dengan teman-temannya. Jadi lebih luas," ucapnya.

Sedangkan jika di atas 5 persen, maka pelacakan akan semakin luas. Sekolah harus menghentikan terlebih dahulu dulu kegiatannya sampai selesai memetakan pelacakan sumbernya.

"Hati-hati juga penyebutan bisa saja bukan klaster sekolah, tetapi bisa saja dari rumah ke sekolah. Kalau lihat dari 1.600an sekolah yang buka, 10 persennya 160 sekolah, dan sekolah masing-masing 30 orang berarti sekitar 4.800 yang akan dites," katanya. 

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :