7/08/2020

Pembukaan Tempat Hiburan, Interaksi Pengunjung Jadi Kendala

Bandung, - Interaksi antar pengunjung masih menjadi ganjalan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk mengizinkan tempat hiburan kembali beroperasi. Pasalnya, hingga kini belum ada jaminan para pengusaha bisa meminimalisir interaksi antar pengunjung.


"Hal yang menjadi persoalan itu (interaksi) dan masih belum terjawab. Seandainya di room (ruangan karaoke) ada pemandu lagu, siapa yang memberikan garansi jaminan apabila di dalam tidak ada interaksi?" tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna di sela-sela peninjauan tempat Karoke di Jalan Pungkur, Rabu (8/7/2020). 


"Tak hanya itu, mugkin faktor sirkulasi udara pun menjadi hal penting dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Nah itu yang sulit meyakinkan kita (Pemkot Bandung)," tegasnya.


Ema mengungkapkan, Pemkot Bandung memang tengah mencoba untuk memberikan kesempatan kepada para pengusaha hiburan malam agar bisa kembali berkegiatan.


Namun para pengusaha juga harus bisa meyakinkan Pemkot Bandung bahwa pembukaan usahanya tidak akan menimbulkan penyebaran Covid-19 baru.


Salah satu hal yang disoroti Ema yaitu jika ada pengunjung yang tidak sadarkan diri atau mabuk. Pasalnya belum ada penjelasan yang kuat untuk meyakinkan aman ketika berinteraksi. 


"Orang tidak sadar (mabuk) itu yang masih bahan pemikiran kita. Dalam kunjungan kami ke tempat hiburan belum ada pengusaha yang bisa menjelaskan kepada kami," ungkapnya.


Sebelumnya, Sekda Kota Bandung juga telah meninjau sejumlah tempat hiburan lainnya di Kota Bandung. Sepanjang pekan ini, ia juga merencanakan meninjau lokasi lainnya. Red

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :