9/27/2019

Kadisdik Kota Bandung: Ibu-Ibu Penyusup di Bogor Bukan ASN Kota Bandung

Bandung,  - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar memastikan bahwa ibu-ibu penyusup di tengah aksi demonstrasi mahasiswa di Bogor yang sempat viral bukan merupakan anak buahnya. Hal itu berdasarkan hasil klarifikasi yang bersangkutan pada Kamis (26/9/2019).

Untuk diketahui, pada Rabu (25/9/2019) jagat maya dalam hal ini media sosial sempat diramaikan dengan video ibu-ibu menyusup di tengah demonstrasi mahasiswa di Bogor dan memprovokasi massa untuk menyampaikan 'turunkan presiden'. Sebagian warganet kemudian 'menuding' provokator itu adalah Wiatiningsih yang tidak lain merupakan ASN Guru di Kota Bandung. Sontak hal tersebut menuai berbagai komentar negatif.

Mengetahui hal itu, Hikmat tidak tinggal diam dan bergegas menugaskan jajarannya untuk segera menanganinya. Melalui keterangan Wiatiningsih dan Kepala Sekolah SDN 169 Pelita selaku pimpinan langsungnya, Hikmat pun berkesimpulan bahwa ibu-ibu di video viral tersebut bukan Wiatiningsih.

Bahkan menurut keterangan yang bersangkutan, kata Hikmat, pihak kepolisian dari Polda Jabar satuan cyber crime dan Mabes Polri telah mengonfirmasi langsung serta dipastikan bahwa ibu-ibu di video viral tersebut bukan Wiatiningsih. Pihak berwajib tidak menemukan kesamaan muka Wiatiningsih dengan ibu-ibu penyusup dalam demo mahasiswa di Bogor yang videonya viral tersebar di dunia maya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Hikmat pun menghimbau masyarakat agar dapat menjadi warganet yang cerdas dan bertanggung jawab.
"Kalau mau menggunakan media sosial tentu harus cerdas, berkomentar dengan bijak, tidak memprovokasi, menyampaikan hanya berita yang sudah terbukti benar, menyaring informasi, dan yang utama jangan melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku," pinta Hikmat yang ditemui di kantornya.

Pada kesempatan yang sama, Wiatiningsih mengatakan "Ibu-ibu di dalam video viral tersebut itu bukan saya, di saat itu saya gak berangkat ke Bogor, saya seharian ada di sekolah. Dan yang terpenting saya tidak pernah memprovokasi seperti itu," tegas Wiatiningsih yang sehari-hari bertugas sebagai guru kelas itu.
Hal tersebut pun diperkuat dengan pernyataan Kepala Sekolah SDN 169 Pelita, 

Yuyum Yuliati bahwa Wiatiningsih pada rentang waktu Senin – Rabu (23 – 25/9/2019) bertugas mengajar sebagaimana biasanya, tidak sedang bertugas dinas luar atau hal lainnya.

"Tidak mungkin beliau ada di sana (di Bogor) karena saksinya banyak bahwa beliau mengajar pada hari itu," jelas Yuyum.  Red

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :