7/10/2019

Di Balonggede Kini Ada Kampung Toleransi

Bandung,  - Kota Bandung semakin menunjukkan aksi nyata sebagai kota dengan tingkat toleransi tinggi. Hari ini, Selasa (9/7/2019), satu lagi kampung toleransi hadir di Bandung, yakni di RW 04 & 05 Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Bandung.

Kampung toleransi yang terletak di RW 04 dan 05 Kelurahan Balonggede ini secara demografi memiliki penduduk yang beragam. Seperti umat muslim, kristiani dan keturunan Tionghoa yang menganut agama Buddha.

Sebelumnya, Pemkot Bandung sudah meresmikan tiga lokasi yang menjadi kampung toleransi yakni di RW 04 Kelurahan Jamika, Bojongloa Kaler, RW 02 Kelurahan Paledang, Lengkong dan RW 12 Komplek Dian Permai, Babakan Ciparay.

Ketua Kampung Toleransi RW 04-05 Kelurahan Balonggede, KH Lukman Hakim menyebutkan, kampung toleransi hadir sebagai rumah bersama bagi masyarakat untuk bersama-sama membangun bangsa.

"Adanya perbedaan bukan menjadikan kita terpecah belah, gontok-gontokan, dan menimbulkan kelemahan dalam menjaga kesatuan," ujar Lukman di SD As-Salam, Jalan Sasak Gantung Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Bandung, Selasa (9/7/2019).

Oleh karenanya, Lukman mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Bandung khususnya, untuk hidup berdampingan dengan perbedaan guna membangun bangsa Indonesia.

Dengan diresmikannya Kampung Toleransi di RW 04-05 Balonggede, Lukman berharap peresmian ini tidak sekadar peresmian simbolis belaka. Kampung toleransi harus menghadirkan kegiatan-kegiatan positif serta terjalinnya silaturahmi dan kebersamaan antar umat beragama.

Sementara itu Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengajak seluruh masyarakat Bandung untuk bersama-sama menjaga toleransi. Menurut Oded, toleransi adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kemajemukan yang diberikan untuk bangsa Indonesia.

"Negara kita itu tanah surga. Kita diberi kekayaan alam, kemajemukan masyarakat, dan masih banyak lagi. Kita harus mensyukurinya," ujar Oded usai meresmikan Kampung Toleransi di RW 04-05, Balonggede.

"Salah satu cara untuk mensyukuri adalah dengan menjadi warga yang toleran," sambungnya.

Oded menambahkan, peresmian Kampung Toleransi ini adalah implementasi kebjakan strategisnya dalam memimpin Bandung, yakni silaturahmi.

"Di lapangan, silaturahmi antar umat beragama ini berlangsung baik. Kesepakatan membangun Kampung Toleransi ini adalah bukti warga Bandung toleran dan rukun," katanya.

Selanjutnya, Oded menyebutkan segala bentuk toleransi di Kota Bandung harus mendapatkan perhatian dan dukungan. Diresmikannya kampung toleransi adalah salah satu upaya mewujudkan Kota Bandung yang nyaman.

Sedangkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Ferdi Ligaswara menyebutkan Kampung Toleransi di Kota Bandung merupakan inspirasi untuk bangsa Indonesia.

"Baru hadir di kota besar Indonesia, kampung toleransi seperti ini. Bandung adalah kota yang tumbuh dengan masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi," ujar Ferdi.

"Kampung toleransi hadir sebagai miniatur bangsa, yang merepresentasikan kekayaan dan kemajemukan Indonesia," imbuhnya.

Peresmian Kampung Toleransi keempat di RW 04-05 Balonggede dimulai pukul 10.00 WIB. Selain dihadiri oleh Wali Kota Bandung, hadir pula Wakil Wali kota Bandung, Yana Mulyana, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung dan tokoh lintas agama di Kota Bandung.

Acara peresmian juga menampilkan ragam penampilan dari lintas agama, seperti barongsai dari Vihara Karina Mukti, tarian dari Gereja Kalam Kudus, dan kelompok musik religi dari SD As-Salam yang menyambut kedatangan Wali Kota Bandung beserta rombongan. Red

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :