5/14/2019

Agus Hadikarta, Pendonor Darah 112 Kali

Bandung,  - Warga Kota Bandung memang terkenal memiliki solidaritas tinggi. Sebagai bukti, di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung tercatat sejumlah orang yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 100 kali.

Salah satunya yaitu Agus Hadikarta Koswara. Di usianya yang menjelang 60 tahun, ia telah mendonorkan darahnya sebanyak 112 kali.

Agus mengaku, telah mulai mendonorkan darah sejak ia masih duduk di bangku SMA.

"Di usia 60 tahun, saya masih mampu mendonorkan darah. Dan alhamdulillah kondisi fisik sehat," ujarnya kepada Humas Kota Bandung beberapa waktu lalu.

Menurut Agus, donor darah menjadi salah satu upaya untuk menghilangkan bahkan menyembuhkan penyakit. Hal itu juga yang dialaminya.

Ia mengaku sering merasakan migrain setelah sempat jatuh dari tebing. Saat it kepalanya  menimpa beton seberat 2 ton.

"Setelah kejadian itu saya sering migrain. Namun dengan donor darah teratur, saya merasakan sakit itu mulai hilang dan sampai saat ini migrainnya hilang," ungkap yang baru pension dari PNS sekitar 2 tahun lalu.

Di usianya yang tak muda lagi, Agus pun masih kuat untuk bersepeda. Ia mengaku, pernah bersepeda dari Bandung-Cianjur, Bandung- Pangandaran dan Bandung-Banten.

"Alhamdulillah dengan niat dan selalu menjaga stamina, tubuh ita tetap sehat," katanya.

Selain setiap 3 blan sekali, Agus pun sering donor darah Apheresis.
Apheresis adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu komponen darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis. Pada prosedur donor apheresis, komponen darah yang diambil hanyalah komponen yang diperlukan. Misalnya platelet atau trombosit (thrombocyte). Adapun komponen darah lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh donor saat itu juga.

"Selain donor darah biasa, saya juga pernah melakukan donor Apheresis. Ya tujuannya untuk membantu bagi yang membutuhkan. Apheresis itu, kebutuhan yang darurat, ketika dibutuhkan ya kita harus siap sesuai dengan kondisi fisik juga,"jelasnya.

Oleh karenanya, Agus mengajak anak muda untuk berbuat terhadap sesama. Hal tersebut penting, karena saling berbagi dan saling membantu merupakan bagian dari ibadah selama hidup.  Red

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :