Bandung, - Wali Kota Bandung, Oded M. Danial tak kaget saat sejumlah preman menyambangi kantornya di Balai Kota Bandung, Kamis (3/1/2019). Tentu saja karena mereka bukan sembarang preman, melainkan para pemeran Film Preman Pensiun. Mereka datang untuk bersilaturahmi sekaligus mempromosikan film terbarunya.
Film layar lebar yang diangkat dari serial televisi itu akan tayang di bioskop pada 17 Januari 2019 mendatang. Menjelang tanggal penayangan, para aktor film akan berpromosi di Kota Bandung mulai hari ini hingga 8 Januari 2019 mendatang.
Sutradara dan penulis film Preman Pensiun, Aris Nugraha mengaku akan mempromosikan film ini langsung kepada warga Kota Bandung dengan berjalan kaki di berbagai titik di Kota Bandung. Aris tidak menyiapkan kendaraan khusus, melainkan akan menggunakan angkot jika jarak tempuh mulai agak jauh.
"Kita ingin ketemu langsung sama penonton, lebih ke ikatan batinnya, karena ngajaknya seperti ke saudara. Yuk nonton, yuk. Gitu," ujar Aris di Balai Kota Bandung.
Film yang seluruhnya berlatar belakang Kota Bandung ini akan bercerita tentang kehidupan para mantan preman tiga tahun setelah pensiun. Lika-liku kehidupan para preman saat 'kembali' ke masyarakat akan menjadi cerita yang membuat penonton penasaran.
"Film ini kelanjutan dari serial. Di serialnya sudah pensiun, nah ini tiga tahun setelah pensiun," ucap Aris saat membocorkan sedikit sinopsis filmnya.
Sementara itu, sebagai bentuk dukungan Wali Kota Bandung terhadap karya warga Kota Bandung, Oded pun berencana menonton langsung film berdurasi 90 menit itu bersama keluarganya. Tak lupa, Oded akan mengimbau seluruh warga Kota Bandung, terutama para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turut menonton.
"Prinsipnya saya sebagai Wali Kota Bandung kalau ada warga Bandung yang memohon kepada kita untuk mendapat dukungan dalam karya mereka tentu saya harus mendukung," tutur Oded.
Menurutnya, selain sebagai wujud apresiasi, Oded juga ingin menunjukkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan selalu mendukung karya-karya yang lahir di kota ini. Apalagi, film Preman Pensiun banyak mengangkat sisi kultur dan kearifan lokal Bandung.
"Saya melihat dari film ini luar biasa, karena film ini sudah mengangkat muatan lokal tentang potensi Kota Bandung. Mereka sudah mengangkat kultur budaya Bandung, saya tentu mengapresiasi," katanya.
Di sisi lain, ia berharap akan muncul karya-karya film lain yang mengangkat latar di Kota Bandung. Sebab menurut Oded, Kota Bandung kaya akan lokasi unik yang cocok untuk perfilman.
"Saya berharap tentu saja nanti ini menjadi sebuah role model untuk para sutradara yang lain, dan insan film yang lain bisa mengikuti. Di Bandung itu banyak yang bisa diangkat. Tinggal pinter-pinter para sutradara melihat momen dan potensi di Kota Bandung," tutur Oded. Red
Film layar lebar yang diangkat dari serial televisi itu akan tayang di bioskop pada 17 Januari 2019 mendatang. Menjelang tanggal penayangan, para aktor film akan berpromosi di Kota Bandung mulai hari ini hingga 8 Januari 2019 mendatang.
Sutradara dan penulis film Preman Pensiun, Aris Nugraha mengaku akan mempromosikan film ini langsung kepada warga Kota Bandung dengan berjalan kaki di berbagai titik di Kota Bandung. Aris tidak menyiapkan kendaraan khusus, melainkan akan menggunakan angkot jika jarak tempuh mulai agak jauh.
"Kita ingin ketemu langsung sama penonton, lebih ke ikatan batinnya, karena ngajaknya seperti ke saudara. Yuk nonton, yuk. Gitu," ujar Aris di Balai Kota Bandung.
Film yang seluruhnya berlatar belakang Kota Bandung ini akan bercerita tentang kehidupan para mantan preman tiga tahun setelah pensiun. Lika-liku kehidupan para preman saat 'kembali' ke masyarakat akan menjadi cerita yang membuat penonton penasaran.
"Film ini kelanjutan dari serial. Di serialnya sudah pensiun, nah ini tiga tahun setelah pensiun," ucap Aris saat membocorkan sedikit sinopsis filmnya.
Sementara itu, sebagai bentuk dukungan Wali Kota Bandung terhadap karya warga Kota Bandung, Oded pun berencana menonton langsung film berdurasi 90 menit itu bersama keluarganya. Tak lupa, Oded akan mengimbau seluruh warga Kota Bandung, terutama para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turut menonton.
"Prinsipnya saya sebagai Wali Kota Bandung kalau ada warga Bandung yang memohon kepada kita untuk mendapat dukungan dalam karya mereka tentu saya harus mendukung," tutur Oded.
Menurutnya, selain sebagai wujud apresiasi, Oded juga ingin menunjukkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan selalu mendukung karya-karya yang lahir di kota ini. Apalagi, film Preman Pensiun banyak mengangkat sisi kultur dan kearifan lokal Bandung.
"Saya melihat dari film ini luar biasa, karena film ini sudah mengangkat muatan lokal tentang potensi Kota Bandung. Mereka sudah mengangkat kultur budaya Bandung, saya tentu mengapresiasi," katanya.
Di sisi lain, ia berharap akan muncul karya-karya film lain yang mengangkat latar di Kota Bandung. Sebab menurut Oded, Kota Bandung kaya akan lokasi unik yang cocok untuk perfilman.
"Saya berharap tentu saja nanti ini menjadi sebuah role model untuk para sutradara yang lain, dan insan film yang lain bisa mengikuti. Di Bandung itu banyak yang bisa diangkat. Tinggal pinter-pinter para sutradara melihat momen dan potensi di Kota Bandung," tutur Oded. Red