Bandung, - Kecamatan Kiaracondong terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH). Hal itu agar masyarakat miskin atau prasejahtera dapat meningkatkan kesejahteraannya.
"Kita menggelar pelatihan menjahit, membuat makanan. Pelatihan ini untuk pemberdayaan mereka dan semoga beberapa tahun ke depan mereka bisa mandiri," tutur Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Tingkat Kota, Istiana pad kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, pelatihan tak hanya meningkatkan keterampilan warga. Tetapi juga untuk mengubah pola pikir agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
"Harapannya dengan adanya program tersebut masyarakat miskin atau prasejahtera dapat berubah pola pikirnya. Setiap bulannya, pendampingan berupa pembinaan dan penyuluhan tentang pengelolaan ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia uang disebut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)," jelasnya.
Sementara itu, Camat Kiaracondong, Tarya mengungkapkan, salah satu program unggulan Kecamatan Kiaracondong yaitu Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai. Program ini dapat meningkatkan kesejahteraan untuk warga miskin. Mereka memperoleh bantuan dari pemerintah pusat dari Kementerian Sosial.
Pada program PKH, warga yang mendapatkan dua jenis bantuan. Pertama yaitu berupa bantuan pangan non tunai dan tunai. Untuk bantuan pangan non tunai warga bisa mencairkannya melalui e-warung PKH.
"Bisa dicairkaan melalui e-warung PKH dan di Kota Bandung sudah ada 77 e-warung, kebetulan di Kiaracondong ada 4 untuk bisa mengakses pencairan bantuan pangan non tunai," ujarnya.
Sedangkan mulai tahun 2017 lalu, kata Tarya, ada bantuan tunai sebesar Rp500.000 per kepala keluarga.
"Kita menggelar pelatihan menjahit, membuat makanan. Pelatihan ini untuk pemberdayaan mereka dan semoga beberapa tahun ke depan mereka bisa mandiri," tutur Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Tingkat Kota, Istiana pad kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, pelatihan tak hanya meningkatkan keterampilan warga. Tetapi juga untuk mengubah pola pikir agar tidak bergantung pada bantuan pemerintah.
"Harapannya dengan adanya program tersebut masyarakat miskin atau prasejahtera dapat berubah pola pikirnya. Setiap bulannya, pendampingan berupa pembinaan dan penyuluhan tentang pengelolaan ekonomi maupun peningkatan sumber daya manusia uang disebut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)," jelasnya.
Sementara itu, Camat Kiaracondong, Tarya mengungkapkan, salah satu program unggulan Kecamatan Kiaracondong yaitu Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai. Program ini dapat meningkatkan kesejahteraan untuk warga miskin. Mereka memperoleh bantuan dari pemerintah pusat dari Kementerian Sosial.
Pada program PKH, warga yang mendapatkan dua jenis bantuan. Pertama yaitu berupa bantuan pangan non tunai dan tunai. Untuk bantuan pangan non tunai warga bisa mencairkannya melalui e-warung PKH.
"Bisa dicairkaan melalui e-warung PKH dan di Kota Bandung sudah ada 77 e-warung, kebetulan di Kiaracondong ada 4 untuk bisa mengakses pencairan bantuan pangan non tunai," ujarnya.
Sedangkan mulai tahun 2017 lalu, kata Tarya, ada bantuan tunai sebesar Rp500.000 per kepala keluarga.
Red