7/17/2018

Menpar Menilai Pariwisata Kota Bandung Meningkat

Bandung,Kilasmedia - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya memastikan wisata di Kota Bandung telah paripurna. Mulai dari atraksi, aksesibilitas, hingga amenitas (3A) Kota Bandung sudah lengkap.

"Atraksi, yang dimiliki Kota Bandung bahkan sudah mencapai kelas dunia," ujar Arief usai menghadiri acara Halalbihalal dan Gebyar Seni Budaya Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), di Kampus STIE Ekuitas Jalan PHH.. Mustofa, Minggu, (15/7/2018).

Arief menilai, kegiatan pariwisata di Kota Bandung semakin berkembang. Ia mencontohkan yaitu tren fesyen yang terus melejit.

"Bandung ini pusat fesyen. Di Indonesia nggak ada yang mengalahkan," ujarnya.

Namun Arief menyarankan dalam hal Aksesibilitas wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung harus dikembangkan. Menurutnya, Bandara Internasional Husein Sastranegara sudah tidak mampu lagi menampung wisatawan yang datang ke Bandung. Dengan menggunakan bandara tersebut, Arief menyampaikan, maksimal wistawan yang datang itu sekitar 500.000 orang.

Selain itu, ia mencontohkan, perjalanan Jakarta- Bandung kini ditempuh 4-5 jam. Sedangkan  wisatawan menginginkan perjalanan yang kurang dari 2 jam. Maka salah satu solusinya yaitu dengan akses yang lebih baik dan waktu yang singkat.

"Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB) salah satu opsi akses yang perlu diandalkan. Jika ada 'direct flight' di sana, itu bisa kurang dari 2 jam perjalanan, kalau tolnya sudah selesai," katanya.

"500.000 wisatawan tetap kita dapat melalui (bandara) Husein. (Ditambah BIJB) Kita prediksi, Bandung bisa mencapai kunjungan 2 juta wisatawan. Nah jika dengan jumlah segitu maka terdapat 2 miliar dolar akan beredar atau sekitar Rp30 triliun itu akan bagus," tambah Arief.

Mengenai wisata Halal, Arief menyampaikan, dengan memiliki 3A,  Kota Bandung maka akan semakin mudah menghadirkan wisata halal. Salah satu yang digemari oleh wisatawan yang datang ke Bandung adalah fesyen. Khusus wisata halal, Kota Bandung bisa memberikan beberapa nama, asalkan bisa menarik wisatawan.

"Pakain muslim itu banyak digemari oleh siapapun. Menjadikan Bandung sebagai pusat mode fesyen. Dengan memberikan nama Halal Turism, akan lebih mudah dan umum. Iitu kan friendly untuk semua wisatawan," ujar Arief.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memperkuat destinasi yang telah ada.

"Jika ingin memperkuat destinasi wisata, dibutuhkan sikap proiritas untuk destinasi yang akan dikembangkan," katanya.

Terkait wisata halal, oded memprioritaskan dari segi makanan atau kuliner dan tempat ibadah. Menurutnya, dua hal tersebut menjadi hal utama untuk kegiatan wisatawan yang datang nantinya.

"Tentu jika sudah di-branding sebagai wisata halal, maka tempat destinasi seperti kuliner harus halal dan dilengkapi dengan musala yang bagus jadi orang lebih nyaman," ujar Oded.

Ia pun menyarankan beberapa tempat yang sering dikunjungi wisatawan, seperti pusat perbelanjaan perlu memperbaiki tempat ibadah.

"Seperti di Pasar Baru itu perlu memperbaiki tempat ibadah agar lebih nyaman dan lebih bagus," ujarnya. Red

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :