Bandung, - Untuk memaksimalkan penggunaan mesin parkir, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengedukasi para pengguna parkir di sepanjang Jalan Braga, Jumat (4/5/2018). Hasilnya, hingga pukul 14.00 WIB, telah ada 1.350 transaksi di 12 mesin parkir sepanjang Jalan Braga.
"Hari pertama ini cukup lancar. Padahal biasanya hanya ada sekitar 700 transaksi saja dalam satu hari. Pemasukan lewat mesin parkir meningkat 100% dari biasanya," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Bandung, Nasrul Hasani di sela-sela kegiatan edukasi.
Nasrul mengungkapkan, kendala yang dihadapi adalah belum berubahnya pola pikir masyarakat agar segera beralih ke nontunai. Untuk itu, edukasi secara berkelanjutan akan terus dilakukan.
"Padahal mesin parkir bisa mengoptimalkan pemasukan ke pemerintah," ungkap Nasrul.
Kendala lainnya, ungkap Nasrul, para pengguna parkir belum memiliki uang elektronik (e-money). Sedangkan e-money sudah bisa diperoleh di bank- bank penyedia layanan uang elektronik dan minimarket terdekat.
"Biasanya kita minta mereka ke bank. Tetapi dalam rangka sosialisasi ini, kami gandeng pula bank-bank untuk membuka gerai dan menjual kartu uang elektronik," jelas Nasrul.
Ada empat bank yang membuka akan gerai di jalan Braga selama sosialisasi ini berlangsung, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BJB. Keempat bank inilah yang telah bekerjasama dalam program mesin parkir ini.
"Jadi kalau ada yang belum punya kartu, bisa langsung beli di counter. Dan mereka mau kok membeli," ucapnya.
Edukasi ini akan dilaksanakan selama satu pekan di Jalan Braga. Selanjutnya, Dishub Kota Bandung akan mengevaluasi untuk ditindaklanjuti di titik-titik lainnya.
Kawasan Braga dipilih sebagai sasaran edukasi pertama karena adanya kesenjangan yang signifikan antara potensi pendapatan dan kondisi riil.
"Braga ini potensinya sangat besar, tapi ternyata masih banyak yang membayar tunai. Makanya saya jadikan sasaran pertama," terangnya. Red
"Hari pertama ini cukup lancar. Padahal biasanya hanya ada sekitar 700 transaksi saja dalam satu hari. Pemasukan lewat mesin parkir meningkat 100% dari biasanya," ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Bandung, Nasrul Hasani di sela-sela kegiatan edukasi.
Nasrul mengungkapkan, kendala yang dihadapi adalah belum berubahnya pola pikir masyarakat agar segera beralih ke nontunai. Untuk itu, edukasi secara berkelanjutan akan terus dilakukan.
"Padahal mesin parkir bisa mengoptimalkan pemasukan ke pemerintah," ungkap Nasrul.
Kendala lainnya, ungkap Nasrul, para pengguna parkir belum memiliki uang elektronik (e-money). Sedangkan e-money sudah bisa diperoleh di bank- bank penyedia layanan uang elektronik dan minimarket terdekat.
"Biasanya kita minta mereka ke bank. Tetapi dalam rangka sosialisasi ini, kami gandeng pula bank-bank untuk membuka gerai dan menjual kartu uang elektronik," jelas Nasrul.
Ada empat bank yang membuka akan gerai di jalan Braga selama sosialisasi ini berlangsung, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BJB. Keempat bank inilah yang telah bekerjasama dalam program mesin parkir ini.
"Jadi kalau ada yang belum punya kartu, bisa langsung beli di counter. Dan mereka mau kok membeli," ucapnya.
Edukasi ini akan dilaksanakan selama satu pekan di Jalan Braga. Selanjutnya, Dishub Kota Bandung akan mengevaluasi untuk ditindaklanjuti di titik-titik lainnya.
Kawasan Braga dipilih sebagai sasaran edukasi pertama karena adanya kesenjangan yang signifikan antara potensi pendapatan dan kondisi riil.
"Braga ini potensinya sangat besar, tapi ternyata masih banyak yang membayar tunai. Makanya saya jadikan sasaran pertama," terangnya. Red