5/21/2018

Bangun Semangat Kebangkitan Nasional Lewat Persatuan dan Inovasi

Bandung, - Penjabat Sementara Wali Kota Bandung, Muhamad Solihin menegaskan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam mengisi kemerdekaan. Dua hal itu harus terus ditumbuhkembangkan di masyarakat.

"Jangan pernah puas dengan apa yang sudah kita capai, tugas pemerintah membangkitkan semangat kreativitas warga. Jika masyarakat kreatif, bisa menggerakkan ekonomi," tutur Solihin usai menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (21/5/2018).

Sebagai kota dengan sumber daya manusia berkualitas, Kota Bandung memiliki kemampuan untuk menebarkan semangat kreativitas itu ke daerah lain di Indonesia. Salah satu alasannya, karena Bandung memiliki beberapa perguruan tinggi terbaik di Indonesia.

"Kalau ingin warga kreatif, pemerintah juga harus lebih kreatif dan inovatif. Jangan pernah berpikir untung rugi," tegasnya.

Salah satu kreativitas yang perlu didorong adalah soal pemanfaatan media komunikasi. Pemerintah dan masyarakat harus mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi mutakhir itu dengan sebaik-baiknya.

"Semua media informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk kebaikan bukan untuk saling menghujat. Jangan sampai media ini justru menjadi sarana untuk memecah belah bangsa. Itu bertentangan dengan nilai dan prinsip yang ingin dijunjung dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional," ujar Solihin.

Menurutnya, momentum kebangkitan nasional diawali peristiwa pembentukan organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia, Budi Utomo, pada 20 Mei 1908.. Saat itu, rakyat Indonesia ingin berjuang untuk memerdekakan Indonesia tanpa melihat latar belakang suku, agama, maupun pendidikan.

"Yang harus kita maknai bersama adalah bagaimana menjaga persatuan kesatuan bangsa ini lebih baik dibandingkan waktu pembentukan Budi Utomo pada tahun 1908," ujar Solihin.


"Tantangan sekarang itu salah satunya, adanya orang-orang yang tidak suka dengan kondisi aman yang sudah diciptakan oleh pemerintah. Ini yang harus kita jaga," kata alumni Universitas Padjadjaran ini.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat semakin sadar dan peduli lingkungan sekitarnya. Gotong royong adalah cara untuk menguatkan barisan pertahanan di masyarakat.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :