BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk menjaga agar kualitas kebersihan di Kota Bandung tetap terjaga. Salah satu indikator kesuksesan yang ditargetkan adalah kembali diraihnya piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terutama yang berkaitan langsung dengan lingkungan hidup dan kebersihan, memiliki tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan perannya. Integrasi adalah kunci agar semua sistem dapat terkoneksi dengan baik.
"Masalah kebersihan itu masalah yang multidimensional. Ada aspek sosial, kultur, infrastruktur, dan sebagainya. Tiap-tiap SKPD harus saling menguatkan di bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Jangan sampai terjada saling lempar tanggung jawab," ucap Yossi saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Persiapan Verifikasi Adipura Periode 2016-2017, di Auditorium Balai Kota Bandung, Selasa (4/4/2017).
Yossi mengingatkan bahwa pembagian tugas dan tanggungjawab sudah diatur sedemikian proporsional sesuai dengan fungsi dinas masing-masing. PD. Kebersihan, misalnya, punya peran penting dalam pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
PD. Pasar pun memiliki andil penting dalam pengelolaan sampah dan kebersihan. Pasar sebagai salah satu pusat aktivitas warga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi sampah kota.
"Maka saya titip ke Pak Direktur PD. Pasar agar jangan sampai pasar-pasar kita ini menjadi titik yang menurunkan standar kebersihan kita. Justru, pasar harus jadi cermin betapa masyarakat kita sudah sadar akan kebersihan," imbuh Yossi.
Pada kesempatan itu, Yossi juga mengapresiasi inovasi yang digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) yang telah memulai mendaringkan sistem penilaian sendiri (self-assessment) kebersihan di kewilayahan.
"Saya berterima kasih kepada DLHK yang sudah menggagas sistem self assessment berbasis online ini. Meskipun masih perlu penyempurnaan, tapi kita lakukan sedikit demi sedikit," kata Yossi.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas LHK Kota Bandung Salman Fauzi, aplikasi ini akan memfasilitasi pihak kewilayahan untuk melakukan self assessment terhadap kebersihan wilayah masing-masing. Komponen-komponen standar penilaian kebersihan telah dimasukkan ke dalam sistem.
Self-assessment yang dilakukan oleh kewilayahan nantinya akan diintegrasikan dengan penilaian oleh pemerintah kota. Data tersebut akan disinkronisasi dan diverifikasi.
"Jika ada perbedaan, kita akan lihat titik pembedanya dan kita temukan solusinya secara bersama-sama," kata Salman.