4/05/2017

PT BII jadi Akselerator​ Pembangunan di Kota Bandung

BANDUNG - Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil melihat bahwa Kota Bandung memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Potensi itu tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi juga pemerintah kota. Banyak lahan aset pemerintah yang menurutnya bisa digunakan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.


Pemerintah kota tengah menyiapkan instrumen agar optimalisasi aset bisa dilakukan dengan cara-cara yang profesional, salah satunya adalah dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah yang fokus di tiga bidang, yakni transportasi, infrastruktur, dan telekomunikasi. PT. Bandung Infra Investama (PT. BII) adalah perusahaan daerah yang akan menjalankan tugas itu.


"PT BII ini akan mengelola aset untuk membangun infrastruktur, telekomunikasi, dan transportasi. Kan sudah lahir Perda-nya," kata Ridwan saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalam Dalem Kaum, Rabu (5/4/2017).


PT. BII diharapkan akan mengakselerasi pembangunan di Kota Bandung. Perusahaan ini akan menjadi pintu masuk investasi swasta dalam hal pertumbuhan infrastruktur publik.


"Dengan begini, aset Pemkot yang nilainya lebih dari Rp20 triliun tidak lagi nganggur, tidak lagi dibohongi oleh pasar, undervalue, mubazir karena semua asetnya akan dikelola dan dioptimalkan nilai ekonominya oleh PT. BII," imbuhnya.


Saat ini, pemerintah kota tengah menyiapkan instrumen untuk pemilihan direksi perusahaan tersebut. Pemilihan dilaksanakan melalui sistem fit and proper test dan terbuka untuk umum.


"Nanti kita akan pengumuman, lelang, wawancara, dan seterusnya. Saya mah sangat taat aturan soal pemilihan pejabat," ujar Ridwan.


Usai pemilihan direksi, BII akan difokuskan di tiga sektor utama. Di sektor infrastruktur, ada proyek ducting dan apartemen rakyat yang siap untuk dikerjakan. Ada juga proyek micro cell pole di bidang telekomunikasi, serta pembangunan LRT koridor 2 di bidang transportasi.


Bagi Ridwan, BII adalah jalan agar percepatan pembangunan tidak lagi selalu bergantung pada dana milik negara, melainkan ada partisipasi juga dari pihak swasta. Konsep Public-Private Partnership akan segera mewujud menjadi fasilitas-fasilitas baru yang bisa dinikmati warga Bandung.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :