11/06/2016

Kota Bandung Segera Miliki Metro Kapsul

Bandung, - Sebagai upaya atasi kemacetan, Kota Bandung bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan akan membangun Metro Kapsul di jalur tersibuk Kota Bandung. Pembangunan tersebut direncanakan akan dimulai pada awal tahun 2017.

Guna mempersiapkan hal tersebut, Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil telah menggelar pertemuan bersama Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, Kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Ruswandi di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (5/11/2016).

Direncanakan, rute Metro Kapsul ini akan dimulai di Jalan Stasiun Barat menuju Jalan Pasir Kaliki, Jalan Kebon Jati, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan Dewi Sartika, Jalan Kepatihan, dan kembali ke Jalan Otto Iskandardinata menuju ke Stasiun Bandung.

Metro Kapsul yang diproduksi di Subang, Jawa Barat ini akan beroperasi di jalur sepanjang 2.850 meter. Platform Metro Kapsul rencananya akan didirikan di tiga titik, yakni di Terminal Angkot Stasiun Hall, Pasar Baru Trade Center, dan pedestrian di Jalan Dalem Kaum.

Dalam sekali beroperasi, akan ada 4 unit Metro Kapsul yang berjalan beriringan dan dikemudikan secara otomatis. Pihak PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) selaku produsen juga telah menyiapkan dua unit Metro Kapsul cadangan.

Menurut penjelasan yang disampaikan oleh jajaran Kementerian Perhubungan,  Moda transportasi baru ini akan berjalan di atas rel yang melayang (elevated) sehingga tidak membutuhkan banyak ruang dan tidak perlu pembebasan lahan. Kapasitasnya pun cukup banyak, yakni bisa memuat hingga 50 penumpang setiap unitnya.

Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil menyambut baik gagasan ini. Hal ini menurutnya akan sangat membantu mengurangi kemacetan di Kota Bandung.

"Jalur ini adalah jalur perdagangan tersibuk di Kota Bandung. Apalagi ini melewati Pasar Baru yang selalu padat oleh wisatawan yang akan berbelanja," ucapnya.

Ridwan berharap rencana ini bisa terealisasi dengan cepat. Ia menginginkan akhir tahun 2017 moda transportasi massal buatan dalam negeri ini sudah bisa beroperasi.

Hal tersebut ditanggapi positif oleh Prasetyo. Menurutnya, gagasan untuk mengalihkan transportasi pribadi ke transportasi publik harus segera diwujudkan.

"Kota Bandung ini punya mimpi untuk segera mewujudkan ini. Selama ini kita banyak diskusi. Semoga ini akan bisa terealisasi sesuai jadwal," ungkap Prasetyo.

Dia menambahkan, pembiayaan pembangunan ini akan menggunakan dana dari investasi.

"Investasi ini tidak terlalu mahal. Jadi harusnya masih bisa terjangkau oleh teman-teman di konsorsium," tutur Prasetyo.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :