8/04/2016

PIPPK Cibeunying Kaler Kompak dan Libatkan Semua Elemen Masyarakat

Bandung, - Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kota Bandung melibatkan banyak elemen, tidak hanya pejabat kewilayahan tetapi juga termasuk tim gorong-gorong, Linmas, tim kebersihan, dan tim perawat taman. Di Kecamatan Cibeunying Kaler, kesemua elemen tersebut kompak.

Hal tersebut diungkapkan Camat Cibeunying Kaler, Maman Rohman, dalam Bandung Menjawab, Kamis (04/08/2016). Menurutnya, kekompakan tersebut berawal dari semangat gotong-royong.

"Alhamdulillah, di kami semangat gotong-royong masih sangat tinggi," ucap Maman. Ia menuturkan, para petugas yang berjumlah 146 orang tersebut selalu melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik dan kompak.

Petugas gorong-gorong, misalnya, tidak hanya bekerja di saat gorong-gorong sudah kotor atau rusak. Mereka juga melakukan pemantauan secara berkala di titik-titik tertentu untuk memastikan tidak ada masalah yang dapat mengganggu kenyamanan warga.

"Tim Gober itu sangat memperhatikan tempat-tempat strategis yang perlu perhatian khusus," katanya.

Demikian pula dengan Karang Taruna yang sering mengadakan program pemberdayaan pemuda, terutama di sektor ekonomi. Salah satu kegiatannya adalah mentoring wirausaha di bidang kaos kreatif Bandung oleh salah satu perusahaan distro ternama. Distro tersebut melakukan pelatihan kepada para pemuda untuk meningkatkan keahlian mereka dalam berwirausaha.

"Kesadaran masyarakat untuk membantu program-program pemerintah Kota Bandung sudah sangat baik," ujar Maman. Hal tersebut terwujud dalam berbagai bentuk kolaborasi, sebagaimana yang dilakukan oleh distro tersebut.

Kesadaran tersebut pada akhirnya membuahkan prestasi bagi Kec. Cibeunying Kaler. Pada tahun 2014, Kelurahan Neglasari mendapatkan penghargaan terkait pelaksanaan PIPPK. Salah satu faktornya adalah inovasi pembuatan Perpustakaan Ojeg di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Pemerintahan Kec. Cibeunying Kaler, Lina Santi, menuturkan perpustakaan tersebut hadir berkat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan LSM. "Setelah ada perpustakaan tersebut masyarakat jadi lebih pintar, banyak yang jadi punya usaha lain, seperti berternak," kata Lina.

Perpustakaan kecil yang dibuat atas prakarsa Lurah Neglasari tersebut ditempatkan di pangkalan-pangkalan ojeg. Jenis buku yang disediakan bermacam-macam dan dirotasi dalam periode waktu tertentu sehingga koleksinya terus bervariasi.

"Akhirnya mereka (tukang ojeg) dapat memanfaatkan waktu dengan maksimal. Mereka tidak diam saja atau nonton televisi, tapi membaca. Itu jauh lebih bermanfaat," tambah Lina.

kilas media

@ Hikmah Harian

”Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah (bagi yang mampu, pen), (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (Lafadz ini adalah lafadz Muslim no. 122)

Subscribe via Email :