Advertise Here

Kamis, November 06, 2025

Dinsos dan BPBD Salurkan Bantuan Logistik ke Tiga Kecamatan Terdampak Puting Beliung




BANDUNG - 
Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana angin puting beliung yang melanda sejumlah wilayah pada Selasa, 2 November 2025.

Bencana angin puting beliung itu meninggalkan jejak kerusakan yang cukup luas. Berdasarkan data BPBD Kota Bandung terdapat 299 rumah rusak dan 1.196 jiwa terdampak di tiga kecamatan.

Ketiga kecamatan tersebut yakni Ujungberung, Cinambo, dan Cibiru. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

BPBD mencatat, tujuh kelurahan terdampak mengalami tingkat kerusakan bervariasi.
* Kelurahan Pasir Jati: 43 rumah rusak
* Kelurahan Pasanggrahan: 34 rumah rusak
* Kelurahan Cisurupan: 75 rumah rusak
* Kelurahan Pasir Biru: 2 rumah rusak
* Kelurahan Cigending: 4 rumah rusak
* Kelurahan Pakemitan: 98 rumah rusak
* Kelurahan Sukamulya: 43 rumah rusak

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Dinas Sosial Kota Bandung menyalurkan bantuan logistik dasar berupa paket bahan makanan kepada warga terdampak. 

Setiap paket berisi beras 5 kilogram, mie instan, kue kaleng, saus tomat, sarden, kecap manis, dan susu kental manis.

Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Yorisa Sativa menjelaskan, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dengan melibatkan unsur kewilayahan serta Tim Tagana Kota Bandung.

"Kami bersama BPBD dan aparat kewilayahan turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Fokus utama kami adalah memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi pascabencana," ujarnya.

Dari data Dinsos, total bantuan logistik yang dikirimkan melalui APBD Kota Bandung meliputi:
* 15 paket untuk Kelurahan Cisurupan Kecamatan Cibiru
* 23 paket untuk Kelurahan Pasanggrahan Kecamatan Ujungberung
* 10 paket untuk Kelurahan Pakemitan Kecamatan Cinambo.

Selain itu, Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Kota Bandung juga menyalurkan bantuan tambahan berupa kasur lipat 60 unit, selimut 70 lembar, terpal 50 lembar, perlengkapan keluarga (family kit) 60 paket, lauk pauk siap saji 300 paket, dan perlengkapan anak (kids ware) 15 paket.

"Kami bersinergi dengan BPBD, kelurahan, dan masyarakat setempat agar proses distribusi berjalan tertib dan aman. Semua unsur bekerja sama demi mempercepat pemulihan," tutur Yorisa.

BPBD Kota Bandung turut memastikan jalur evakuasi, asesmen kerusakan, serta membantu distribusi barang logistik. 

Dalam laporan resminya, BPBD menyebutkan bahwa tidak ada korban jiwa, namun sejumlah warga sempat mengungsi sementara karena rumahnya rusak berat.

"Koordinasi lintas sektor berjalan baik. Kami terus pantau perkembangan kondisi di lapangan serta siap menyalurkan bantuan lanjutan bila diperlukan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi.

Proses distribusi bantuan berlangsung tertib dan lancar berkat dukungan aparat kewilayahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan relawa

Dorong Kemandirian dan Tekan Pengangguran, Pemkot Bandung Latih Siswa Paket C Jadi Barista




BANDUNG - 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. Salah satunya dengan menggelar Kursus dan Pelatihan Barista Kopi bagi Peserta Didik Kesetaraan di Grand Asrilia Hotel Bandung, Kamis 6 November 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 6–8 November 2025, dan diikuti oleh 80 peserta dari siswa kejar Paket C.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut, pelatihan vokasi seperti ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menekan angka pengangguran terbuka di Kota Bandung yang masih mencapai 7,4 persen.

"Salah satu cara untuk menekan pengangguran adalah dengan pelatihan. Kita ingin semua dinas yang punya kapasitas melakukan pelatihan bisa bergerak bersama. Jadi bukan hanya Dinas Pendidikan, tetapi juga Dinas KUKM, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Sosial harus berkolaborasi," ujar Farhan.

Menurutnya, pelatihan barista kopi menjadi salah satu bentuk quick win karena sejalan dengan tren pasar kerja dan gaya hidup masyarakat saat ini. 

Selain barista, dua bidang lain yang tengah difokuskan Pemkot Bandung adalah pelatihan pastry dan beauty (tata rias).

"Kita fokus dulu di tiga bidang itu. Pastry, beauty, dan barista. Ini yang paling cepat terserap di pasar kerja dan bisa mendorong wirausaha baru," kata Farhan.

Farhan menilai, permasalahan pengangguran di Kota Bandung bukan hanya soal ketersediaan lapangan kerja, tetapi juga soal mismatch antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri. 

Karena itu, Pemkot Bandung tengah memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memperbarui data kebutuhan tenaga kerja agar pelatihan yang diberikan lebih tepat sasaran.

"Banyak orang bilang susah cari kerja, tapi di sisi lain perusahaan juga susah cari pegawai. Nah, ini karena mismatch. Pemerintah harus jadi jembatan agar pelatihan sesuai kebutuhan industri," jelasnya.

Ia juga mengajak peserta untuk melihat pelatihan ini sebagai bekal kemandirian, bukan sekadar keterampilan tambahan. 

Farhan mencontohkan, bisnis kopi di Kota Bandung memiliki potensi ekonomi yang besar, dari penjual kopi keliling hingga kedai kopi modern.

"Kopi punya budaya yang kuat di Bandung. Nilai tambahnya tinggi sekali. Sekadar bikin kopi bisa jadi peluang bisnis, asal mau belajar dan mencoba," ungkapnya.

Farhan mengajak para peserta untuk terus belajar dan berani berwirausaha.

"Keterampilan dan kemandirian adalah modal utama. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi, tapi masa depan ada di tangan kalian. Jadilah generasi yang unggul, karena Bandung utama dimulai dari sumber daya manusianya," ujarnya.

Pelatihan barista ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peserta kejar Paket C untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membangun kemandirian ekonomi, sejalan dengan visi Kota Bandung menuju Bandung Utama yang unggul dalam kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan warganya.

BMKG: Kota Bandung Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Waspada Angin Kencang dan Petir




BANDUNG -
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat mengingatkan warga Kota Bandung untuk mewaspadai cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. 

BMKG memprediksi masih ada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terutama pada sore hingga malam hari.

Dalam laporan Analisis Dampak Cuaca Ekstrem Provinsi Jawa Barat pada 4 November 2025, beberapa faktor cuaca menyebabkan kondisi ini. 

Salah satunya adalah nilai Dipole Mode Indeks (DMI) yang negatif berada di angka -1.94, yang menandakan meningkatnya aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Jawa Barat. 

Selain itu, suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia juga masih hangat sehingga banyak uap air naik ke atmosfer dan memicu hujan.

"Kondisi ini ditambah dengan adanya pengaruh Siklon Tropis Kalmaegi di Filipina yang membuat arah angin berbelok dan mendorong terbentuknya awan hujan di Jawa Barat," tulis BMKG dalam laporan tersebut.

Udara di wilayah Jawa Barat juga terpantau sangat lembap, dengan kelembapan mencapai 55–95 persen. Kondisi ini membuat udara menjadi tidak stabil dan mudah membentuk awan Cumulonimbus (Cb) yakni awan besar berwarna gelap yang sering menyebabkan hujan deras, petir, dan angin kencang.

Di Kota Bandung, BMKG mendeteksi pertumbuhan awan hujan kuat pada Selasa sore 4 November 2025 sekitar pukul 16.19 WIB di kawasan Ujungberung. 

Awan ini semakin tebal dan mencapai puncaknya pada pukul 16.27 WIB, sebelum akhirnya perlahan menghilang sekitar pukul 17.23 WIB. 

Saat itulah terjadi angin kencang (puting beliung) yang menumbangkan pohon besar di Alun-alun Ujungberung dan merusak ratusan rumah warga.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Rakhmat Prasetia, menjelaskan, hujan deras dan angin kencang seperti itu terjadi karena adanya embusan angin kuat sesaat (downburst) dari awan Cumulonimbus.

"Fenomena seperti ini bisa muncul dengan cepat, terutama saat udara panas di siang hari berubah menjadi mendung pekat di sore hari," katanya pada laporan tersebut.

BMKG meminta masyarakat Kota Bandung tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat cuaca tiba-tiba berubah.

Beberapa langkah yang disarankan antara lain:

1. Hindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau tiang listrik saat hujan deras.

2. Jauhkan alat elektronik dari sumber listrik ketika terjadi petir.

3. Warga di daerah perbukitan perlu waspada terhadap longsor, sementara di dataran rendah perlu mengantisipasi genangan atau banjir lokal.

Menurut prakiraan BMKG, dalam tiga hari ke depan hujan masih akan sering turun di Kota Bandung dengan intensitas ringan hingga sedang, terutama pada sore hingga malam hari.

"Cuaca ekstrem ini merupakan tanda masa peralihan menuju puncak musim hujan. Kami mengimbau masyarakat tetap memantau informasi resmi dari BMKG agar bisa lebih siap menghadapi perubahan cuaca," ujarnya.