Advertise Here

Minggu, Desember 07, 2025

Aksi Cepat, Pemkot Bandung Salurkan 2 Miliar untuk Korban Bencana Sumatera


BANDUNG, Kilas Media - 
Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp2 miliar untuk warga terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Bantuan ini disalurkan melalui Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) sebagai wujud solidaritas warga Bandung dalam membantu ribuan korban bencana di Sumatera.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa aksi cepat ini merupakan bagian dari upaya bersama yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sejak awal telah menggerakkan respons kemanusiaan berskala besar.

Dalam beberapa hari terakhir, Gubernur Jawa Barat memimpin penggalangan donasi serta pendistribusian logistik bagi pengungsi di wilayah terdampak. Bahkan, Gubernur turun langsung membeli kebutuhan warga mulai dari pangan, selimut, perlengkapan bayi, pakaian, hingga obat-obatan, agar setiap bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.

“Gerak cepat yang dilakukan Bapak Gubernur adalah contoh bagi kami di daerah. Itulah sebabnya Bandung bergerak cepat agar gelombang bantuan dari Jawa Barat semakin kuat,” kata Farhan.

Farhan menambahkan bahwa dirinya menerima amanah langsung dari Gubernur untuk memastikan Kota Bandung hadir dalam misi kemanusiaan ini, meski ia tidak dapat ikut langsung dalam rombongan gubernur ke lokasi bencana. 

Farhan menyampaikan duka mendalam atas besarnya dampak bencana, ribuan rumah rusak, fasilitas umum lumpuh, dan ratusan korban masih dinyatakan hilang. Kebutuhan logistik di lapangan pun diperkirakan masih akan terus meningkat.

Ia menegaskan bahwa langkah Pemkot Bandung yang juga didukung Bank BJB, bukan hanya penyaluran dana, tetapi bagian dari panggilan kemanusiaan dan solidaritas.

“Bencana di Sumatera adalah panggilan kemanusiaan bagi kita semua. Bandung hadir bukan hanya dengan bantuan dana, tetapi dengan rasa solidaritas warga Bandung untuk saudara-saudara kita di wilayah terdampak,” ujar Farhan.

Farhan mengapresiasi penuh langkah Gubernur Jawa Barat dalam memastikan kehadiran Jawa Barat di Sumatera. Menurutnya, sinergi pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten akan membantu mempercepat pemulihan para korban bencana.

“Saat Jawa Barat bergerak sebagai satu kesatuan, dampaknya jauh lebih besar. Kami di Kota Bandung memperkuat apa yang sudah dilakukan Pak Gubernur, supaya bantuan dari Jawa Barat benar-benar terasa bagi mereka yang terdampak,” tuturnya.

Farhan juga mengajak masyarakat Bandung, mulai dari komunitas, pelaku usaha, lembaga keagamaan, hingga organisasi kemanusiaan untuk bersama-sama melanjutkan dukungan bagi saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumatera.

Kamis, Desember 04, 2025

DPRD: Penguatan RW Jadi Pondasi Pembangunan Kota Bandung

BANDUNG - Pembangunan Kota Bandung dinilai tidak dapat berdiri kokoh tanpa memperkuat struktur wilayah terkecilnya. Hal ini disampaikan Mochammad Ulan Surlan, S.Tr.Akun, anggota Komisi I sekaligus anggota Badan Musyawarah DPRD Kota Bandung, dalam Parlemen Talks yang digelar Radio Sonata pada Kamis, 4 Desember 2025.

Ulan menjelaskan, pemerintah kini tengah memetakan sekitar 9.600 RW di Kota Bandung untuk melihat tingkat kemajuan, kebutuhan, serta potensi masing-masing wilayah. 

Proses ini melahirkan konsep RW Unggul, sebuah kerangka yang bertujuan memastikan pembangunan benar-benar berakar dari kebutuhan masyarakat.

"RW unggul itu adalah RW yang sudah menerima program, menjalankan program, dan menunjukkan kualitas hidup masyarakat yang meningkat. Ada kemandirian, partisipasi, kebersamaan, dan sinergi dengan pemerintah," ujar Ulan. 

Ulan menuturkan, RT dan RW merupakan garda pertama pelayanan publik. Mulai dari administrasi kependudukan, penyerapan aspirasi, hingga eksekusi program pemerintah, semuanya bermula dari wilayah. Namun ia mengakui, beban RW kerap jauh lebih besar dibandingkan kapasitas yang ada.

"RW sering hanya punya satu atau dua program, tapi kebutuhan warga banyak. Karena itu RW harus mencari solusi, berkomunikasi dengan warga, dan bekerja sama. Semua keluhan masyarakat biasanya berlabuh ke RT dan RW dulu," tuturnya.

Pengalamannya sebagai ketua RW selama enam tahun membuat Ulan memahami bahwa inovasi kecil pun bisa berdampak besar. 

Ia membagikan pengalamannya bersama warga membangun TPS3R yang kini mampu mengolah hingga enam ton sampah per bulan. Selain itu, ia juga menggagas program santunan sosial bagi keluarga warga yang meninggal dunia, tanpa membebani masyarakat dengan iuran.

"Inovasi itu tidak harus besar. Yang penting bermanfaat dan lahir dari potensi wilayah. Kalau pengurus RW, para tokoh, PKK, dan masyarakat berjalan bersama, hasilnya akan terasa," papar Ulan. 

Wilayahnya juga pernah meraih penghargaan melalui program penanaman sayur, sebuah inisiatif ketahanan pangan tingkat RW yang disebutnya sebagai bukti bahwa kolaborasi dapat memperkuat kemandirian warga.

Melalui Parlemen Talks ini, Ulan menekankan bahwa penguatan RW merupakan langkah dasar menuju kota yang lebih tertata dan responsif.

"Kalau RW-nya kuat, pembangunan kotanya juga kuat. RW unggul itu bukan sekadar label, itu arah pembangunan Bandung ke depan," pungkasnya.

Transformasi Pendidikan, Inovasi Guru dan Kepala Sekolah Diapresiasi Pemkot Bandung

BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memberikan apresiasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan yang dinilai berhasil menghadirkan inovasi, keteladanan, serta kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan. 

Penghargaan tersebut diberikan dalam gelaran Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tingkat Kota Bandung Tahun 2025, Kamis 4 Desember 2025. 

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. Ia sekaligus menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. 

Erwin menyebut betapa strategisnya peran guru dan kepala sekolah sebagai teladan, penggerak, sekaligus penyemangat dalam dunia pendidikan. 

"Pendidik adalah teladan di depan, penggerak di tengah, dan penyemangat di belakang," ujar Erwin dalam sambutannya. 

Ia juga mengingatkan bahwa pendidik memiliki peran besar dalam melahirkan generasi berilmu. 

"Bapak ibu inilah yang membuat siswa-siswi menjadi orang yang selalu menuntut ilmu. Insyaallah Bapak Ibu semua adalah calon ahli surga," tuturnya. 

Erwin berharap apresiasi ini tidak hanya menjadi bentuk penghargaan, tetapi juga mendorong semangat kompetisi positif, memperkuat profesionalitas, serta memperluas budaya inovasi di lingkungan sekolah. 

"Kita berharap lahir generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat mental, tangguh sosial, adaptif, dan berakhlak mulia," tutur Erwin. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, agenda tahunan ini merupakan bentuk penghormatan kepada guru dan kepala sekolah yang menunjukkan kinerja transformatif dan dedikatif. 

Tahun ini, sebanyak 190 peserta dari jenjang PAUD nonformal, TK, SD, hingga SMP mengikuti proses seleksi berjenjang yang meliputi verifikasi administratif, penilaian portofolio inovasi, hingga wawancara dengan juri dari unsur akademisi, praktisi pendidikan, dan jurnalis. 

"Kegiatan apresiasi ini kami selenggarakan sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan pendidikan di Kota Bandung," ujar Asep. 

Ia menambahkan bahwa banyak praktik baik yang dihasilkan peserta dapat direplikasi sekolah lain. 

"Kami berharap semakin banyak inovasi pembelajaran dan keteladanan yang lahir dari acara ini," tuturnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Asep juga menegaskan fokus Disdik pada pembentukan sekolah ramah anak. Setiap sekolah didorong untuk menghadirkan lingkungan yang bersih, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang peserta didik. 

"Lingkungannya bersih, toiletnya bersih, ruang kelasnya wajib harus bersih," katanya. 

Penghargaan diberikan dalam dua kategori, yaitu Transformatif untuk pendidik dan kepala sekolah yang menghadirkan inovasi dan pembaruan, serta Dedikatif untuk mereka yang menunjukkan pengabdian dan konsistensi dalam menjalankan tugas. 

Penerima penghargaan berasal dari berbagai satuan pendidikan, mulai dari PAUD nonformal hingga SMP.