Advertise Here

Selasa, Juli 15, 2025

Dedi Mulyadi: Seluruh Murid Baru Dipastikan Mengikuti MPLS Pancawaluya


KARAWANG, Kilas Media - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemda Provinsi Jabar) memastikan seluruh murid baru yang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Panca Waluya tahun 2025 mendapatkan kursi dan meja. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, pada Senin (14/7/2025).

Gubernur memastikan pihaknya akan membantu sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas belajar. Bantuan tersebut akan diberikan tanpa harus menunggu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar.

"Nanti dipenuhi semuanya. Kemarin ada laporan ke saya, kursi cukup, tapi kalau hari ini kurang, nanti kita dukung kursi dan mejanya," ujar Gubernur.

Gubernur juga menyebut bahwa hari ini Pemda Provinsi Jabar mulai mendistribusikan bantuan berupa pendingin ruangan (AC) untuk sekolah. Menurutnya, ada kurang lebih 800 unit AC yang akan dipasang.

"Hari ini kita juga dukung AC. Dua hari ini sudah 150 unit dipasang dari target 800 yang akan dipasang," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto, memantau pelaksanaan MPLS di SMAN 1 Cikampek. Ia juga mengapresiasi para peserta didik yang berangkat ke sekolah secara mandiri, seperti menggunakan sepeda atau berjalan kaki.

Kadisdik menegaskan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk anak-anak bertumbuh dan berkembang.

"Lima hari ke depan, siswa kelas X akan mengenal lingkungan sekolahnya, lingkungan belajarnya, berkenalan dengan kakak kelasnya, dan bertumbuh di sekolah yang ramah, bebas dari perundungan dan kekerasan. Melalui MPLS, mari jadikan sekolah tempat yang aman untuk anak-anak bertumbuh dan berkembang dengan cinta dan kasih sayang," ungkapnya.

Kadisdik menjelaskan bahwa MPLS Panca Waluya berarti mengenalkan murid baru pada lima jalan menuju kebahagiaan, yaitu menjadi cageur, bageur, bener, pinter, dan singer.

"Hasil akhirnya adalah menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama," tegasnya.

Ia juga mendorong seluruh siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

"Ikuti pelajaran yang diberikan oleh guru-guru kalian. Kami tentu bangga apabila kalian di sekolah ini bisa terus bertumbuh dan berkembang dengan baik," imbuhnya.

Senada dengan itu, Plt. Kepala SMAN 1 Klari, Unang Suryaman, menegaskan bahwa pihaknya melakukan pengawasan dan pendampingan agar pelaksanaan MPLS berjalan aman dan lancar. Ia menilai pelaksanaan MPLS hari pertama berlangsung tertib.

"Alhamdulillah, hari ini tertib, kondusif, tugas terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan anak-anak kita bahagia mengikuti MPLS Panca Waluya dan mendapatkan manfaat," terangnya.

Salah satu murid baru SMAN 1 Klari, Nandang Mulyaman, mengaku sangat senang mengikuti MPLS di sekolah barunya.

"Kakak-kakaknya baik banget, enggak ada senioritas. Mereka bantuin kita biar jadi yang terbaik. Pokoknya hari ini is the best," katanya.

Siswa lulusan SMPN 3 Klari itu menyebut bahwa di hari pertama MPLS, ia sudah mendapatkan banyak pelajaran baru.

"Tahu tentang tata tertib sekolah, harus seperti apa saat di kelas, di luar sekolah, cara berseragam dengan baik, dan sudah dapet teman baru juga," ungkapnya.

Ia pun mengajak seluruh siswa di Jabar untuk semangat mengikuti MPLS.

"Semangat buat kita semua. MPLS itu bukan gimana-gimana, tapi ngenalin kita sama sekolah biar lebih kenal dan nyaman di sini," serunya.

Sementara itu, salah satu murid baru SMAN 1 Bandung, M. Virgiawan Hamdani berangkat sekolah menggunakan sepeda.

Selain terdorong oleh imbauan Gubernur, Virgiawan juga ngasih contoh bahwa menaati peraturan itu penting dan ada banyak manfaat dengan mengayuh sepeda ke sekolah untuk mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Panca Waluya 2025.

"Sesuai instruksi Gubernur kalau belum cukup umur ga boleh bawa motor, terus ini biar sehat juga karena bersepeda termasuk olahraga," tuturnya yang udah biasa ngayuh sepeda ke sekolah sejak SMP.

Di hari pertama MPLS ini, ia mengaku udah mendapatkan hal yang menyenangkan. "Seru punya temen baru, ada Indra dan Denisa. Kakak kelasnya juga baik dan ramah," terangnya.

Pemkot Bandung Siapkan Tiga Solusi Lahan Belajar Mengajar SMPN 67

BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berkomitmen  untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas belajar bagi siswa-siswi SMP Negeri 67 Bandung. 

Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, saat meninjau langsung aktivitas hari pertama masuk sekolah di lokasi sementara SMPN 67, Senin 14 Juli 2025. 

Kunjungan tersebut juga sekaligus merespons aspirasi yang disampaikan masyarakat, khususnya Komite Sekolah SMPN 67, mengenai kondisi pembelajaran yang masih menumpang di SMPN 47 Bandung. 

Melalui koordinasi cepat dan responsif, Pemkot langsung menyiapkan sejumlah langkah strategis. 

"Alhamdulillah, pagi tadi saya mendapat pesan dari Ibu Nurhayati selaku Ketua Komite SMPN 67. Beliau menyampaikan keinginan agar anak-anak tidak lagi sekolah siang. Saat ini mereka masih menumpang, dan kami memahami harapan ini," ujar Erwin. 

Sebagai langkah cepat, Pemkot Bandung telah menyiapkan tiga opsi solusi. Pertama, mencari lahan baru yang tersedia di sekitar kawasan untuk dibebaskan dan dibangun sekolah baru. 

Kedua, menjajaki kerja sama dengan institusi lain atau lahan milik negara yang bisa dimanfaatkan. 

Ketiga, memanfaatkan lahan seluas 4.700 meter persegi yang saat ini tersedia, dengan opsi pembangunan vertikal agar dapat menampung kebutuhan siswa secara maksimal. 

"Selama tidak melanggar regulasi, lahan ini bisa dibagi dua untuk SD dan SMP. Bangunannya akan ditingkatkan, dan setelah semua proses perencanaan dan penganggaran selesai, kita bisa mulai pembangunan," jelas Erwin. 

Pemkot Bandung menargetkan pembangunan bisa dimulai paling cepat pada tahun 2026, setelah Detail Engineering Design (DED) dan penganggaran rampung. 

Namun, Pemkot tidak tinggal diam dalam mengatasi kebutuhan jangka pendek.

Untuk sementara waktu, Pemkot akan melakukan mediasi dengan pihak SMPN 47 agar bisa memfasilitasi kegiatan belajar mengajar pagi dan siang secara bergantian, demi kenyamanan siswa SMPN 67. 

Ketua Komite SMPN 67, Nurhayati, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas respon cepat pemerintah. 

"Kami sangat berharap SMPN 67 segera memiliki bangunan sendiri. Sementara itu, kami mohon dukungan agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman, walaupun masih menumpang," ungkapnya. 

Pemkot Bandung menegaskan, pendidikan merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, segala bentuk kebutuhan sarana dan prasarana akan diupayakan sebaik mungkin, sebagai bentuk keberpihakan kepada masa depan generasi muda Kota Bandung.

Senin, Juli 14, 2025

Lantik Kepala Dinas dan Badan, Farhan Ingatkan Mitigasi, Infrastuktur, dan Inovasi

BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Kota Bandung di Balai Kota, Senin 14 Juli 2025.

Tiga pejabat yang dilantik adalah Didi Ruswandi sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Rizki Kusrulyadi sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, serta Anton Sunarwibowo sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida).

Dalam sambutannya, Farhan menegaskan, pelantikan tersebut bukan merupakan bentuk promosi, melainkan rotasi yang bertujuan menguji dan membuktikan kompetensi para birokrat dalam menjalankan fungsi administratif dan kepemimpinan publik.

"Apa yang kita lakukan hari ini bukan promosi atau anugerah, melainkan rotasi yang akan membuktikan kompetensi kita sebagai birokrat dan pimpinan administrasi," kata Farhan.

Secara khusus, ia menyoroti nomenklatur baru yang diemban Anton Sunarwibowo, yaitu 'inovasi'. Menurutnya, inovasi bukan hanya tentang menemukan hal-hal baru, tetapi juga meningkatkan nilai tambah dari hal-hal yang sudah ada dan berjalan.

"Pak Anton mendapat tanggung jawab untuk membawa inovasi, yang artinya bukan hanya hal-hal baru, tapi juga optimalisasi terhadap program yang sudah ada," jelasnya.

Kepada Didi Ruswandi yang kini memimpin BPBD Kota Bandung, Farhan menyoroti kesiapsiagaan terhadap bencana, khususnya bencana hidrometeorologi dan potensi gempa dari Sesar Lembang.

Ia mengingatkan, penanggulangan bencana bukan hanya soal pencegahan, tapi juga bagaimana merespons secara cepat dan tepat guna meminimalkan korban dan kerugian.

"Kita belum punya strategi yang tuntas untuk potensi bencana besar dari Sesar Lembang. Mari kita jadikan Bandung sebagai kota tangguh terhadap bencana," tegasnya.

Sementara kepada Rizki Kusrulyadi, Farhan mengangkat tantangan perbaikan infrastruktur jalan sebagai prioritas utama.

"Apapun status jalannya, milik kota, provinsi, atau pusat harus bisa dimanfaatkan maksimal oleh warga Bandung. Itulah tantangan Pak Rizki," ucap Farhan.

Farhan juga menegaskan, pelantikan ini bukanlah bentuk manuver politik ataupun hasil kompromi kampanye.

Ini adalah bagian dari kelanjutan pelaksanaan APBD Perubahan dan penguatan efisiensi anggaran sesuai arahan Presiden melalui Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

"Kita punya waktu kurang dari setahun untuk membuktikan bahwa apa yang kita rencanakan dalam APBD Perubahan benar-benar terukur dan bisa dilaksanakan," kata Farhan.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas ASN, terutama dalam menghadapi penilaian indeks integritas Kota Bandung yang bahkan belum mencapai skor 78.

"Integritas bukan hanya urusan kantor. Itu dimulai dari rumah. Para ibu yang mendampingi suaminya, bantu jaga agar mereka pulang sebagai ASN yang berintegritas," pesannya.

Farhan berharap agar para pejabat yang baru dilantik dapat membawa energi baru untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis.

"Selamat bertugas. Mari kita bangun Bandung bersama-sama," pungkasnya.