Advertise Here

Jumat, September 12, 2025

Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Disbudpar Kota Bandung Gelar Pameran di Kota Medan




BANDUNG -
Dalam rangka meningkatkan promosi dan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar pameran kebudayaan pariwisata dan ekonomi kreatif di pusat perbelanjaan Manhattan Time Square Kota Medan Sumatera Utara, 11-14 September 2025. 

Pada pameran ini, Disbudpar Kota Bandung menggandengan sejumlah pihak. Tak hanya dari sektor industri pariwisata tetapi juga dari sektor industri kreatif, dan institusi pendidikan. 

Tak hanya itu, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan juga hadir pada pameran ini dan menggelar talkshow. Ia sempat mengajak para siswa SMA dan SMK di Kota Medan dan Sumatera Utara untuk melanjutkan pendidikan di Kota Bandung.

"Dari acara ini, Pemkot Bandung melalui asosiasi dan mitra pariwisata memberikan informasi yang lengkap kepada pengunjung. Sehingga berdampak pada citra pariwisata Kota Bandung yang positif di mata warga Kota Medan," kata Farhan, Jumat 12 September 2025.

Di sektor sektor industri pariwisata, sejumlah peserta yang berpameran di Medan di antaranya, Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia area Jawa Barat, Asosiasi Kafe dan Restoran Jabar, hingga KCIC Whosh.

Sedangkan sektor industri kreatif yang turut berpameran yaitu Dekranasda Kota Bandung, Albis Group, dan Ethica Fashion & Friends.

Sedangkan sejumlah kampus yang memamerkan mutunya yaitu Unpad, Unikom, Tel-U, Politeknik Bandung, Deakin University/Lancaster University Indonesia, dan Universitas Teknologi Bandung.

"Banyak warga Medan yang merantau ke Bandung untuk sekolah dan kuliah, lalu sukses menjadi pemimpin-pemimpin di Indonesia. Salah satunya, Menteri Pemukiman dan Perumahan, Bang Ara Sirait, anak Medan yang kuliah di Universitas Parahyangan. Sukses, sekarang beliau jadi menteri. Nah, ada yang mau jadi menteri di sini? Ada enggak? Mau jadi menteri?" ujar Farhan kepada para peserta talkshow.

Farhan menjelaskan, karakter Kota Bandung dan Kota Medan memiliki kemiripan. Jumlah penduduk tidak jauh beda. Luas wilayah tidak jauh beda. Jumlah kecamatan juga hampir sama. Masalahnya pun mirip. Begitu juga peluangnya.

Kota Bandung terkenal dengan kuliner, fashion, pendidikan, dan sejarah. Sama seperti Kota Medan yang sejarahnya panjang, khususnya pengaruh industri perkebunan sejak masa penjajahan Belanda. Sampai hari ini, Medan tetap jadi pusat industri perkebunan di Indonesia. Demikian juga dengan Bandung.

"Nah, karakter inilah yang membuat Bandung dan Medan sama-sama kaya kuliner. Ada yang pernah coba seblak? Itu asli Bandung. Cilok juga asli Bandung," paparnya.

Selain peserta dari Kota Bandung hadir juga dari Disperindag Kota Medan, Univeristas Metodis Indonesia Kota Medan, Dinas Koperasi Kabupaten Langkat, Pemkab Sulawesi Utara, Pemkot Palembang dan Pemkot Padang.**

Pelaku UMKM Bacip Mendapat Sertifikasi Halal dari Pemkot Bandung




BANDUNG -
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa berkembang dan bersaing. Salah satu bentuk dukungan ini adalah pemberian sertifikat halal kepada para pengusaha UMKM di Kecamatan Babakan Ciparay (Bacip).

Salah satu pelaku usaha minuman yang menerima sertifikat halal, Farhan merasa bersyukur dan berterima kasih atas dukungan pemerintah.

"Alhamdulillah sekarang sudah punya sertifikat halal. Ini sangat membantu saya, dan saya akan manfaatkan kesempatan ini dengan baik," ungkap Farhan, Jumat 12 September 2025.

Di tempat yang sama, Erna, pengusaha makanan nasi bakar berharap, sertifikat halal ini bisa menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk.

"Saya jualan nasi bakar, Alhamdulillah orderan selalu ada dan omzet cukup untuk kebutuhan keluarga," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, pemberian sertifikat halal ini penting untuk membantu usaha kecil agar bisa lebih dipercaya dan lebih mudah menjangkau pasar yang lebih luas.

"Saya yakin UMKM di Kota Bandung bisa naik kelas dengan terus berinovasi. Banyak pelaku usaha yang sudah membuat produk unik seperti aksesoris dompet dan kacamata," kata Erwin saat meninjau Bazar UMKM di Kantor Kecamatan Babakan Ciparay.

Erwin juga mengapresiasi peran camat dan jajaran di wilayahnya yang aktif mendukung pelaku usaha supaya semakin maju. Dengan adanya sertifikat halal, pemerintah berharap usaha UMKM bisa semakin sukses dan berkembang hingga membuka cabang baru.

"Camat sangat mendukung pemberian sertifikat halal ini. Dengan begitu, usaha mereka semakin berkembang dan bisa tambah sukses," ujarnya. 

Pemkot Bandung Salurkan Bansos RMP Kepada 115 Mahasiswa




BANDUNG - 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyalurkan Bantuan Sosial Mahasiswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) Tahun Anggaran 2025 kepada 115 mahasiswa Universitas Islam Nusantara (Uninus). Setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp3,5 juta untuk menunjang keberlangsungan studinya.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin menyerahkan langsung bantuan tersebut di Kampus Uninus, Jumat 12 September 2025.

Perwakilan penerima bantuan, Ade Sania Jania menyampaikan, rasa syukur dan terima kasih atas program RMP yang sangat membantu mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan. 

"Awalnya saya bingung bagaimana bisa terus kuliah karena keterbatasan finansial. Dengan adanya program ini, beban saya dan orang tua sangat terbantu. Kami berjanji akan lebih fokus belajar dan menjadi sumber daya unggul di masa depan," ucapnya.

Ade juga berharap program ini terus berlanjut agar semakin banyak mahasiswa dari keluarga prasejahtera yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi. 

"Semoga Wali Kota, Wakil Wali Kota dan jajaran selalu diberikan kebaikan dan keberkahan karena sudah memfasilitasi kami. Insyaallah kami akan memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, program RMP merupakan wujud komitmen Pemkot Bandung dalam mencerdaskan anak bangsa dan memastikan tidak ada mahasiswa yang tertinggal karena keterbatasan ekonomi.

"Alhamdulillah kami menyalurkan bantuan sosial RMP di Uninus ini untuk 115 mahasiswa sebesar Rp3,5 juta per orang. Ini bentuk komitmen kami bahwa kita harus bisa mencerdaskan anak bangsa, karena masih banyak masyarakat yang secara finansial belum mampu," ujar Erwin.

Ia menjelaskan, tahun 2025 Pemkot Bandung menyalurkan bantuan RMP kepada 1.186 mahasiswa dari 33 perguruan tinggi. 

Jumlah tersebut ditargetkan meningkat pada 2026 dengan sekitar 2.000 penerima, dengan ketentuan satu keluarga prasejahtera mendapatkan kesempatan minimal satu orang anaknya kuliah hingga lulus sarjana.

"Tujuannya jelas, kami ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memiliki ilmu, mahasiswa bisa mengangkat kesejahteraan dirinya dan keluarganya," tambahnya.

Erwin berpesan agar para penerima manfaat menggunakan dana bantuan secara maksimal untuk belajar, bukan sekadar menyelesaikan studi, tetapi juga membangun karakter dan menjadi pribadi yang kuat secara mental, sosial, dan kultural. 

"Saya ingin mahasiswa tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia serta mampu mengimplementasikan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.

Selain itu, ia mengingatkan agar mahasiswa menjaga persatuan bangsa dan tidak terpengaruh hoaks maupun provokasi yang dapat memecah belah. 

"Mahasiswa harus menjaga ketulusan akal dan hati, jangan sampai dimasuki narasi yang merusak persatuan. Jadilah agen perubahan sekaligus duta moral di tengah masyarakat," katanya.

Program RMP menjadi salah satu prioritas Pemkot Bandung dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Harapannya, setiap mahasiswa penerima dapat tumbuh menjadi pemimpin, penggerak, sekaligus teladan yang mampu berkontribusi bagi kota dan bangsa di masa depan.